Iklan

Jumat, 17 Februari 2017

ANALISIS TEATER “POLISI” DAN “BUNGA DOLLY” DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIKA



PENDAHULUAN

Sebagai makhluk yang hidup di dalam masyarakat dan selalu melakukan interaksi dengan masyarakat lainnya tentu membutuhkan suatu alat komunikasi agar bisa saling memahami tentang suatu hal. Apa yang perlu dipahami? Banyak hal salah satunya adalah tanda. Supaya tanda itu bisa dipahami secara benar dan sama membutuhkan konsep yang sama supaya tidak terjadi misunderstanding atau salah pengertian. Namun pada kenyataannya tanda itu tidak selamanya bisa dipahami secara benar dan sama di antara masyarakat. Setiap orang memiliki interpretasi makna tersendiri dan tentu saja dengan berbagai alasan yang melatar belakanginya. Ilmu yang membahas tentang tanda disebut semiotik ( the study of signs). Masyarakat selalu bertanya apa yang dimaksud dengan tanda? Banyak tanda dalam kehidupan sehari-hari kita seperti tanda-tanda lalu lintas, tanda -tanda adanya suatu peristiwa atau tanda -tanda lainnya. Semiotik meliputi studi seluruh tanda -tanda tersebut sehingga masyarakat berasumsi bahwa semiotik hanya meliputi tanda -tanda visual (visual sign). Di samping itu sebenarnya masih banyak hal lain yang dapat kita jelaskan seperti tanda yang dapat berupa gambaran, lukisan dan foto sehingga tanda juga termasuk dalam seni dan fotografi. Atau tanda juga bisa mengacu pada kata-kata, bunyi-bunyi dan bahasa tubuh (body language).
Semiotik atau ada yang menyebut dengan semiotika berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Istilah semeion tampaknya diturunkan dari kedokteran hipokratik atau asklepiadik dengan perhatiannya pada simtomatologi dan diagnostik inferensial (Sobur, 2004:95). Tanda pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Secara terminologis, semiotik adalah cabang ilmu yang berurusan dengan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi tanda (van Zoest, 1993:1). Semiotik merupakan ilmu yang mempelajari sederetan luas obyek -obyek, peristiwa -peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Ahli sastra Teew (1984:6) mendefinisikan semiotik adalah tanda sebagai tindak komunikasi dan kemudian disempurnakannya menjadi model sastra yang mempertanggungjawabkan semua faktor dan aspek hakiki untuk pemahaman gejala susastra sebagai alat komunikasi yang khas di dalam masyarakat manapun.


PEMBAHASAN

ANALISIS SEMIOTIKA PADA TEATER POLISI
Terdapat lima tokoh pada drama polisi tesebut yang masing-masing saling bertukar pendapat tentang suatu masalah. Masalah tersebut adalah kebingungan polisi itu sendiri tentang siapa yang harus mereka tangkap. Sebab jika para polisi itu tidak dapat menangkap seseorang mereka akan mendapat hukuman dari atasannya. Karena kebingungan tersebut mereka terpaksa dan berusaha mencari seseorang untuk mereka tangkap. Mereka menggunakan suatu alat untuk dapat melihat sesuatu dari jarak yang jauh. Ketika  para polisi tersebut melihat seseorang yang berdasi mereka berusaha umtuk menangkapnya, namun ternyata orang berdasi tersebut adalah anak SD, jadi mereka tidak jadi menangkapnya. Mereka banyak mengincar seseorang namun tetap yang didapat adalah kegagalan. Meskipun segala cara dan musyawarah telah mereka lakukan namun tetap gagal. Hingga akhirnya para polisi tersebut menyerah dan merasa tugasnya tersebut terlalu berat. Datanglah seorang polisi lalulintas yang sedang mengatur jalan raya. Kelima polisi tersebut hanya melihat apa saja yang dilakukan dan dikerjakan polantas tersebut. Karena pekerjaan polantas itu hanya mengatur lalu lintas jadi para polisi tersebut merasa tertarik dan ingin memiliki pekerjaan itu. Namun ternyata pekerjaan polantas tersebut tidak semudah yang mereka lihat. Lalu mereka mencari-cari pekerjaan yang menurut mereka mudah. Karena mereka terlalu lelah untuk itu, jadi beberapa dari mereka mencoba mencari pekerjaan lain yang jauh dari profesinya, yaitu menjadi koruptor. Lalu mereka ribut dan saling menyalahkan dan bingung untuk menangkap siapa.
          Terdapat beberapa penanda dan petanda pada drama polisi, anatara lain seperti kata “tangkap-menagkap siapa yang harus di tangkap”. Maksud dari kata tersebut adalah perbuatan seorang polisi yang sering menangkap seseorang padahal seharusnya tidak mendapat hukuman. Justru seseorang yang seharusnya mendapat hukuman berat justru dibebaskan dan tidak mendapatkan hukuman. Contohnya seseorang yang memiliki uang ketika terkena pelanggaran lalu lintas, sampai koruptor kelas atas yang nasipnya hanya menjadi bahan pembicaraan dan tidak ada kepastian hukum. Selain itu ada senjata yang dibawa polisi tersebut berbeda-beda. Hal tersebut diperumpamakan sifat dari seorang polisi yang berbeda-beda. Selain itu ada teropong. Maksud dari teropong tersebut adalah sebuah pandangan seorang polisi tentang cara dia menilai seseorang, baik dari penampilan, harta, maupun jabatan. 

ANALISIS SEMIOTIKA PADA TEATER BUNGA DOLLY
      Pada teater bunga dolly menceritakan tentang suatu lika-liku perjalanan hidup seorang anak perempuan. Dulunya dia merupakan seorang anak yang sangat bahagia, karena hari-harinya selalu bermain bersama dengan kedua orang tuanya. Kasih sayang dan perhatian selalu dia dapatkan dari orang tuanya. Namun ketika dia ditinggal mati kedua orang tuanya dengan keadaan masih belum dewasa, dia dituntut untuk bisa bertahan hidup ditengah kerasnya kehidupan. Namun dia tidak bisa menjalani hidupnya layaknya orang pada umumnya, dan dia terpaksa menjual diri untuk memenuhi kehidupannya. Sampai akhirnya dia menikah dan memiliki empat anak. Namun kehidupannya penuh dengan penderitaan hidup, karena setelah suaminya meninggal, anak pertamanya diperkosa dan anak keduanya mati bunuh diri, lalu anak ketiganya dipenjara karena kasus pengedaran narkoba. Dia hanya hidup sendiri dengan anak bungsunya yang masih kecil. Karena dia tidak memiliki keahlian khusus jadi terpaksa dia menjual diri lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan anak-anaknya. Sebenarnya dia malu akan hal tersebut, karena desakkan biaya hiduplah yang membuatnya demikian.  Sampai akhirnya anak bungsunya pun mengikuti apa yang telah menjadi pekerjaannya.
          Terdapat beberapa penanda dan petanda pada drama bunga dolly, seperti kotak persegi yang mengurungnya disaat awal pementasan. Kotak tersebut sebagai petanda bahwa dia dikurung dalam kehidupan seks yang sudah menjadi pekerjaan pokok. Baginya tidak ada cara lain selain pekerjaan tersebut yang bisa mendapatkan uang demi kelangsungan hidupnya dan anaknya. Selain itu terdapat pita yang meliliti tubuhnya. Pita tersebut diibaratkan sebagai harga diri yang dimilikinya, sebab semakin hari semakin habis karena banyaknya permintaan laki-laki terhadpnya. Hingga akhirnya habis sudah harga dirinya, sampai dia hanya dihargai dua puluh ribu oleh tukang becak. Selain itu baju yang dipakainya yang semakin hari semakin terlepas. Itu juga menandakan suatu harga diri yang dia miliki. Penanda selanjutnya adalah bentuk bunga dan lingkaran yang terdapat di empat tiang. Arti dari simbol tersebut adalah area, kawasan, atau daerah tempat yang digunakan para PSK melayani pelanggannya dan selain itu juga sebagai tanda keberadaannya. Yang terakhir adalah seorang anak yang tidak diperhatikan ibunya namun setelah mengikuti profesi ibnunya dia justru mendapat perhatian. Maksud dari hal tersebut adalah ketika seorang ibu sibuk dengan segala urusannya mungkin sampai lupa akan kewajibannya sebagai pemberi kasih sayang kepada anak. Lalu sebaliknya, dalam cerita tersebut jika seorang anak sudah mulai dewasa dan memiliki pekerjaan justru seorang ibu merasa bangga dengan apa yang telah dilakukan anaknya. Selain itu karena sang anak melakukan apa yang telah dilakukan ibunya ia beranggapan apa yang dilakukannya benar, karena apapun yang dilakukan seorang ibu itu pasti yang terbaik.

PENUTUP
Cerita yang terdapat dalam teater tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan semiotika, yaitu dicari penanda dan unsur yang menandainya. Semiotika sendiri dapat dicari tidak hanya dalam sebuah teater, tetapi bisa juga dalam bentuk teks sastra, teks non-sastra, dan bahkan kehidupan langsung. Dengan tujuan mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu sistem dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu semiotika sendiri juga juga dapat mengetahui makna atau pesan dan kesan dalam sebuah video, iklan, teks sastra, dan sebagainya. Pendekatan dalam analisis taeter adalah pendekatan semiotik antara penanda dan petanda yang kajiannya dikaitkan dengan masalah ekspresi, manusia, bahasa, situasi, isyarat, stilistika, dan sebagainya.
Pada kedua teater tersebut dijelaskan bahwa semiotika berguna dengan cabang ilmu lainnya seperti sosiologi, psikologi, antropologi, filsafat, dan sebagainya. Terutama  Pada teater yang kedua yaitu bunga dolly, jalas terlihat bahwa cerita tersebut sangat terhubung pada cabang ilmu sosiologi. Karena inti dari cerita tersebut mengarah ke kehidupan pribadi seorang perempuan dan bagaimana cara dia melewati masa sulit dalam menjalani sebuah kehidupan. Dari kedua teater tersebut telah dibahas dan dapat ditemikan unsur semiotikanya bergantung dari isi ceritanya tersebut.

DAFTAR RUJUKAN
Sobur, Alex, Analisis Teks Media (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004)
     Van Zoest, Aart, Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang kita Lakukan
Dengannya (Jakarta: Yayasan Sumber Agung, 1993)
Teew, A., Khasanah Sastra Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1984)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar